Kisah Pencopetan di Rumah ALLAH

Night Bloggers :)

Rabu itu seakan tidak ada pertanda apa-apa. Dengan matahari yang tidak begitu terik, menghantar kami semua ke kawasan Kota Lama - Gereja Blenduk siang itu (alhamdulilah kulit nggak gosong, hehe). Sesampainya di sana syuting lancaaaaaarr, nggak begitu banyak adegan ulang (yaa gimana ya, kita semua bakat jadi aktris/aktor sih ya). Yaa! ini beberapa foto behind the scene pembuatan film kita :

(Keterangan Gambar: Cuplikan gambar dari adegan kisah cinta sang reporter (Eggy) dengan korban banjir (Irnie) berawal dari jabatan tangan hingga nomor handphone.)



Tik tok tik tok dan menunjukkan pukul 13.00 saatnya berhenti sejenak untuk melaksanakan shalat dzuhur. Kami memilih Masjid Kauman di kawasan Pasar Johar karena lokasinya tidak jauh dari Gereja Blenduk. Masih ada bentuk tawa kami semua yang diiringi lagu D'masiv - Menyegarkan yang diputar terus-menerus di mobil Atoz milik Irnie. Sampai di masjid, kami semua melaksanakan shalat. Didahului Tataa - Astri - Irnie dan dilanjutkan oleh Titi dan Hemas. Sebelumnya saat Tataa - Astri sudah selesai shalat, mereka duduk-duduk di pintu masuk tempat shalat untuk wanita. Eh baru sebentar mereka duduk disitu, diusirlah oleh tukang sapu di masjid tersebut. Keluarlah mereka disusul Irnie. Dan sebelumnya lagi sewaktu Hemas dan Titi akan melaksanakan shalat, Hemas meletakkan tasnya di belakang dia berdiri saat shalat. Setelah Hemas selesai shalat dan taraaaaaaaaaaaaaaaa, tas Hemas terbuka!!!!!!!!!!! Apa yang terjadi? tik tok tik tok tik tok tik tok OOOOW EEEMMMM JIIIIIIII, DUA DOMPET HITAM LENYAP TAK BERSISA! (pemilik Irnie dan Hemas)

Kita semua bingung, mencari-cari, dan tak tertemu juga. Tataa mencoba untuk menahan orang-orang yang akan keluar ke pintu masjid dan mencoba menggeledah siapapun yang membawa tas pada saat itu (sebenernya nggak pengen su'udzan tapi apa salahnya dicoba dulu siapa tau ketemu siapa yang nyolong). Huuuuuuuuuuuh, nggak ketemu juga. Setelah kami semua berkumpul (Tataa - Irnie - Astri - Hemas - Titi - Eggy - Rama) kita langsung lapor ke security setempat dan kantor polisi terdekat.

Dan kami pulang penuh haru tanpa melanjutkan syuting lagi (ya iyalah mana konsen kalo dompet ilang).

Hemas dan Irnie mencoba untuk mengikhlaskan dan melupakannya. Walaupun pada saat itu uang di dompet tidak terlalu banyak tapi yang paling meresahkan adalah ATM, SIM, dan STNK plus KRS. Malamnya, secara tiba-tiba dan tak terduga-duga (lebey), seseorang menghubungi Hemas lewat telephone genggam alias ponsel alias handphone alias hape dan memberitahukan bahwa dompeeeetnya ketemuuuuuuuuuuuu! Ditemukan di bawah lemari masjid and we said thank you so much God! Hahahahaha ada buah dari segala keikhlasan kan? Hingga posting ini dibuat, mereka belum mengambil dompet mereka kembali. Ya memang biadap sekali yang mencopet. Bisa-bisanya mencopet di rumah Allah sehabis melaksanakan shalat lagi, nggak kebayang dosanya kayak apa. Semoga saat dompet sudah kembali, beberapa barang penting tidak ikut lenyap dicopet ya. Amin.

Pesan untuk Hemas dan Irnie :
1. Jangan ceroboh meletakkan barang penting tanpa pengawasan.
2. Jangan menitipkan barang kepada orang yang ceroboh.
3. Jangan shalat di Masjid itu lagi (rawan copet boook!).

4 komentar:

hemas PJP mengatakan...

whaaa iyaaa jgn nitip brg berharga di akuu yaaa... takuttt... hohohooh

Kelompok 05 mengatakan...

jangan tersinggung ya hemas sayaaaang :) aku cuma mengulangi kata2 irnie hehe

akucintanasi mengatakan...

nah loh kok malah ngmngin aku hahaha. tapi kok pas kejadian itu aku ga nangis ya, biasa aja mlah si hemas yang nangis sesenggukan hahahha. aaahh tp prcma deh kita tetep aja kan solat disana wkwkwkwk

Kelompok 05 mengatakan...

hahahaha hemas kan ada stnknya jelas lah kalau ngis hihi. irnie mah gda apa-apa dmpetnya hahha. piis. lain kali hati-hati ya.

Posting Komentar